Recent Blog Post

New Post!


  •   Hasil gambar untuk gambar proposal

     

    contoh membuat cover dengan baik dan benar 


    MAKALAH

    PERENCANAAN EKONOMI BISNIS

    SUMBER DAYA


    Oleh

    Siti Nurdzakiyyah Romdhoni

    X Pemasaran A

    DINAS PENDIDIKAN PEMUDA dan OLAHRAGA

    KABUPATEN BANDUNG BARAT

    SMK NEGERI 4 PADALARANG

    Jl. Raya Padalarang No.10 Kertajaya, Padalarang

     Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40553, Indonesia

    Telepon : 0226805406

                                                                  Tahun Ajaran 2016-2017

    contoh membuat cover dengan baik dan benar

  •  Hasil gambar untuk gambar proposal

    Fungsi Proposal

     

    Berikut ini beberapa fungsi proposal yang perlu Anda ketahui:

    1. Fungsi proposal untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan agama, sosial, politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya.
    2. Fungsi proposal untuk mendirikan usaha kecil, menengah, atau besar.
    3. Fungsi proposal untuk mengajukan tender dari lembaga-lembaga pemerintah atau swasta.
    4. Fungsi proposal untuk mengajukan kredit kepada bank.
    5. Fungsi proposal untuk mengadakan acara seminar, diskusi, pelatihan, dan sebagainya.

    Fungsi Proposal

  • Alasan mengapa pengelola usaha harus menyusun perencanaan suatun usaha

      Hasil gambar untuk gambar proposal

    Ada beberapa alasan penting mengapa pengelola usaha harus menyusun perencanaan usaha,  antara lain :

    1. Untuk dipakai sebagai alat pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha sehari-hari .

    • Perencanaan

      usaha yang telah disusun dengan baik akan memudahkan para pelaksana

      untuk mengetahui apakah tindakan mereka menyimpang atau sesuai dengan

      rencana.

    • Dengan adanya perencanaan usaha yang disusun (tentunya

      sebelum suatu kegiatan dilakukan) dengan cermat dapatlah dipilih dan

      ditetapkan kegiatan-kegiatan mana yang diperlukan dan mana yang tidak

    • Dengan

      adanya perencanaan usaha, maka segala kegiatan dapat dilakukan secara

      tertib dan teratur sesuai dengan tahap-tahap yang semestinya.

    2. Untuk mendapatkan pembiayaan dari Lembaga Pemberi Pinjaman (To obtain the institution financing)

    Dengan
    adanya perencanaan usaha yang jelas akan memudahkan kita untuk mencari
    bantuan kerjasama dari berbagai pihak karena didalam perencanaan usaha
    menunjukkan aspek keuangan,dan aspek pemasaran yang mana hal tersebut
    akan memudahkan pengelola usaha mendapat dukungan berupa pinjaman
    melalui lembaga pemberi pinjaman

    3. Untuk mendapatkan dana investasi (To obtain investment funds)

    Perencanaan
    usaha yang jelas juga memungkinkan kita untuk mendapatkan pinjaman
    melalui pihak-pihak lain yang potensial yang akan mendukung pemenuhan
    investasi usaha kita.

    4. Untuk mengatur dengan siapa harus bekerjasama (To arrange strategic alliances)

    Mengatur
    dan membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain yang sudah
    ada dan saling menguntungkan misalnya dari para produsen yang dapat
    diharapkan memasok barang buat perusahaan anda

    5. Untuk mendapatkan kontrak besar (To large contracts)

    Perencanaan
    yang baik menarit minat perusahaan-perusahaan yang lebih besar memberi
    pekerjaan atau kontrak yang dapat dikerjakan oleh perusahaan anda

    6. Untuk menarik tenaga kerja inti (To attract key employes)

    Perencanaan
    yang baik mengundang orang-orang tertentu yang potensial atau mempunyai
    keahlian untuk bergabung bekerja sama dengan anda. Mungkin saja anda
    memerlukan orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk menduduki posisi
    kunci dalam perusahaan anda namun anda harus berhati-hati menerima
    orang-orang tertentu yang dapat pula menjerumuskan perusahaan anda yang
    baru berdiri

    7. Untuk memotivasi dan fokus (To motivate and focus your management team)

    Perencanaaan
    yang baik menjamin adanya perhatian yang fokus pada tujuan dari
    berbagai personil yang ada dalam perusahaan. Sebab sebuah perusahaan
    akan bertumbuh makin lama makin komplek sehingga perencanaan usaha akan
    menjadi komponen yang sangat penting bagi setiap orang untuk tetap
    berpijak pada arah yang benar.

    Tujuan

    Sebuah perencanaan usaha paling tidak mempunyai tiga tujuan utama yakni:

    1. Sebagai Rencana Aksi (Action Plan)

    2. Sebagai Peta Jalan (Road Map)

    3. Sebagai Alat Penjualan (Sales Tool)

    1. Sebagai Rencana Aksi (Action Plan)

    Sebuah
    perencanaan usaha akan membantu untuk bergerak dan mengambil tindakan
    bisnis. Kita mungkin sudah lama memikirkan untuk memulai sebuah usaha,
    tetapi prosesnya mungkin tampak seperti sesuatu yang ‘menakutkan’ dan
    terlalu kompleks.

    Sebuah rencana usaha akan membantu untuk
    memilah-milah proses dimaksud menjadi bagian-bagian kecil yang lebih
    jelas. Dengan demikian sebuah masalah bisnis yang besar dapat dilihat
    sebagai sebuah urutan masalah-masalah kecil. Dan dengan memecahkan
    masalah masalah kecil dimaksud, otomatis masalah besar tersebut juga
    akan dapat terpecahkan. Jadi menulis sebuah perencanaan usaha akan
    membantu dalam mengambil tindakan bisnis dengan membagi masalah besar ke
    dalam masalah-masalah kecil yang tidak terlalu rumit.

    2. Sebagai Peta Jalan (Road Map)

    Seketika
    memulai sebuah usaha, perencanaan usaha akan menjadi alat yang sangat
    berguna agar usaha tetap pada arah yang diinginkan. Dalam kegiatan
    bisnis sehari-hari yang hiruk-pikuk, sangat mudah bagi seseorang untuk
    kehilangan arah usaha untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Sebuah
    rencana bisnis membantu untuk tetap fokus dalam arah yang diinginkan
    untuk mencapai tujuan yang telah dicanangkan. Juga perencanaan usaha
    akan membantu pihak lain untuk memahami visi usaha yang akan dijalankan ,
    termasuk supplier, pekerja, mitra bisnis, teman dan keluarga.

    3. Sebagai Alat Penjualan (Sales Tool)

    Mungkin
    yang paling penting adalah bahwa sebuah perencanaan usaha merupakan
    sebuah alat bantu penjualan (Sales Tool), sehingga sebuah perencanaan
    usaha merupakan alat yang bisa dipergunakan untuk meyakinkan investor
    untuk menempatkan investasinya di usaha tersebut.

    Sebuah
    perencanaan usaha yang ditulis dengan baik akan mendekatkan pengelola
    usaha dengan pihak-pihak yang melihat bahwa ide bisnis yang ditawarkan
    akan juga menguntungkan mereka.

    Semoga bermanfaat . .

    Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh,

     

    sumber: http://pengusahamuslim.com/3579-alasan-dan-tujuan-pembuatan-perencanaan-1824.html

     

    Alasan mengapa pengelola usaha harus menyusun perencanaan suatun usaha



  • 10 Ide Bisnis Makanan Ringan untuk Pemula

    Bisnis makanan ringan merupakan bisnis berskala rumah tangga yang memiliki peluang sangat bagus untuk saat ini maupun yang akan datang. Permintaan pasar untuk makanan ringan terus mengalir. Melihat penikmat makanan ringan, tidak hanya anak-anak, tetapi juga remaja, dewasa, hingga orang tua. Maka tidak mengherankan jika pelaku bisnis makanan yang sering disajikan sebagai selingan saat melakukan kegiatan ini sering kali kebanjiran pelanggan.

    Apalagi melihat beragamnya jenis makanan ringan di Indonesia mulai dari keripik, gorengan, siomay batagor yang dijual dengan berbagai variasi harga. Membuat peluang bisnis makanan ringan ini semakin terbuka lebar bagi Anda yang baru akan memulai bisnis ini.

    Bagi Anda yang tertarik memanfaatkan peluang usaha dibidang kuliner makanan ringan, sebaiknya buatlah persiapan yang matang, perencanaan serta lakukan beberapa riset dan analisa pasar untuk mengetahui camilan apa yang memiliki permintaan pasar cukup tinggi tetapi produsennya terbatas.

    Kunci Sukses Seorang Pemula dalam Bisnis Makanan Ringan

    Bisnis makanan ringan memerlukan ketekunan dan manajemen yang baik. Kebanyakan pengusaha sukses makanan ringan merupakan pengusaha yang sudah lama berjualan dan memiliki pelanggan tetap, ditambah makanan ringan yang dipasarkan sangat inovatif serta rasanya enak karena kunci utama bagi para pemula dalam bisnis makanan ringan adalah kreatif dan inovatif. Ada banyak hal yang mempengaruhi kesuksesan seorang pemula dalam bisnis makanan ringan, diantaranya:

    a) Makanan Ringan Mempunyai Kualitas Bagus

    Makanan ringan yang akan dijual harus memiliki kualitas yang bagus, baik dari segi bahan yang digunakan, segi pengolahan maupun segi pengemasan. Bahan yang digunakan haruslah bahan yang higienis dan tidak mengandung zat yang berbahaya. Cara pengolahannya harus sesuai aturan, misalnya goreng lah camilan dengan minyak yang berkualitas dan diganti secara berkala. Kemudian kemaslah makanan ringan yang sudah digoreng dengan menggunakan kemasan yang baik dan menarik.

    b) Harus Penuh Inovasi Baik Dalam Produk Maupun Cara Pemasarannya

    Pemenang bisnis makanan ringan merupakan pengusaha yang selalu berinovasi tinggi untuk menciptakan makanan ringan yang berbeda, sehingga produk tersebut lebih mudah dicari dan dibedakan oleh konsumen. Jadi tidak masalah produk yang dijual sudah ada di pasaran, asalkan produk yang dijual tersebut berbeda secara inovasi dengan produk yang sudah beredar.

    c) Ciptakan “Relationship” dengan pelanggan untuk menjaga loyalitas

    Layani pelanggan dengan sangat baik dan bijaksana, tidak peduli  Anda kenal atau tidak dengan pelanggan tersebut. Ciptakan kesan yang mendalam kepada pelanggan, dengan senyum dan sapa bukan hanya sekedar kata-kata, sehingga pelanggan dengan senang hati akan berkunjung kembali. Selain itu manfaatkan media sosial untuk membranding makanan ringan yang dijual untuk menciptakan hubungan yang dekat dengan pelanggan, sebab hal ini akan memberikan dampak positif, seperti iklan gratis dari mulut ke mulut pelanggan. Iklan dari mulut ke mulut terbukti sangat efektif untuk menjaring pelanggan lain serta meningkatkan penjualan.

    d) Strategi Penjualan yang Cocok dengan Segmen Pasar yang Diincar

    Strategi penjualan yang bagus akan mempengaruhi perkembangan usaha kedepannya, karena itu sebagai pemula bisnis makanan ringan, Anda harus bisa membangun strategi penjualan yang tepat serta mampu membaca pasar untuk meningkatkan penjualan. Seperti: memberi diskon, menambah bobot makanan, atau dengan membagikan sampel produk secara gratis kepada masyarakat di area yang menjadi pangsa pasar.

    e) Visioner, Think Big, Think Positif

    Selalu berfikir ke depan dan menyeluruh serta berpikiran positif harus ditanamkan dalam jiwa dan pikiran pebisnis. Dalam menjalankan bisnis dituntut untuk melayani pelanggan dengan sangat baik. Sehingga pikiran yang jernih akan membantu berfikir kedepan dengan tenang. Jauhkan pikiran sempit dan negatif karena apa yang dipikirkan dapat menjadi kenyataan, sehingga sangat penting untuk selalu berpikir secara positif.

    Setelah Anda mengetahui kunci sukses berbisnis makanan ringan, kini saatnya  Anda mencari ide usaha makanan ringan apa saja yang bisa Anda lakukan. Simak uraian lengkap berikut ini:

    10 Contoh Ide Usaha Makanan Ringan Modal Kecil

    Beraneka jenis makanan ringan, baik tradisional maupun modern banyak dijajakan setiap hari di pinggir jalan, taman, pasar, supermarket, restoran, dan tempat lainnya. Bisnis ini merupakan bisnis yang fleksibel secara modal, karena modal yang dibutuhkan sesuai jenis produk yang dijual. Anda ingin memulai usaha makanan, namun bingung mau usaha makanan ringan apa. Berikut ini 10 contoh ide usaha makanan ringan yang dapat dijalankan dengan modal kecil dan memiliki prospek yang bagus:

    1. Usaha Kedai Kopi

     Angkringa Kopi

    Angkringan Koi via kotakami.com


    Kopi merupakan minuman favorit sebagian besar masyarakat Indonesia, yang telah berkembang pesat, sehingga terdapat banyak jenis minuman kopi, misalnya saja kopi luwak yang terkenal enak dan memiliki cita rasa khas. Usaha ini membutuhkan modal yang kecil, tergantung besar kecilnya usaha, seperti: angkringan, warung kopi, atau café. Contoh untuk usaha angkringan, bisnis ini tidak membutuhkan modal yang terlalu besar, namun memiliki prospek yang cukup bagus, sehingga tidak mengherankan kini banyak tumbuh angkringan baru.

    2. Jualan Aneka Minuman Dingin

    Jual Minuman Dingin

    Aneka Minuman Dingin via jakartabubbledrink.com


    Minuman dingin merupakan jenis minuman yang banyak disukai orang, seperti ice cream, puding, es teh, es susu, dan masih banyak lagi. Usaha ini sangat cocok dilakukan pada siang hari, didaerah yang panas, baik di sekitar taman maupun sepanjang jalan. Konsumen minuman dingin membidik semua umur, mulai anak kecil hingga orang tua, baik laki-laki maupun perempuan, sehingga bisnis ini memiliki prospek yang sangat cerah.

    3. Jualan Aneka Jus

    Aneka Jus

    Aneka Jus via ecoki.com


    Bisnis satu ini memang tidak harus memiliki keterampilan khusus. Membuat jus sangat mudah, bahkan untuk variasinya banyak terdapat di internet. Jika Anda tertarik untuk membuka usaha ini, waktu yang efektif untuk menjual jus adalah antara siang hingga sore hari, karena pada malam hari konsumen jus akan berkurang.

    4. Jualan Bubur Kacang Hijau

    Bubur Kacang Hijau

    Bubur Kacang Hijau via global6.net


    Sebagian besar orang suka makan bubur kacang hijau, sehingga bubur kacang hijau merupakan bubur favorit. Selain kandungan gizi yang komplit dan tinggi, membuat bubur kacang hijau juga tidak sulit. Bubur kacang hijau dapat dijual di sekitar kampus, sekolah, pabrik, atau berjualan di pinggir jalan.

    Baca Juga : 7 Peluang Usaha Dengan Modal di Bawah 500 Ribu

    5. Usaha Roti Bakar 

    Roti Bakar

    Roti Bakar via wordpress.com


    Saat ini sudah banyak orang yang menggeluti bisnis roti bakar. Bisnis ini dapat dijalankan dengan modal kecil, sedangkan lokasi untuk berjualan dapat di pinggir jalan, kedai, taman, dan tempat keramaian lain. Jenis usaha roti bakar ini ada banyak sekali, seperti: roti tawar yang di bakar, kemudian diolesi keju, dibakar lagi, dan terakhir ditumpuk menjadi 1, lalu diberi coklat di bagian tengah atau susu dan ceress, serta selai rasa lainnya sesuai dengan selera konsumen.

    6. Jualan Aneka Pepes

    Ikan Patin

    Pepes Ikan via pepesmerconid.files.wordpress.com


    Pepes merupakan makanan tradisional yang terbuat dari beraneka bahan, seperti ikan laut yang dibungkus dengan daun pisang, kemudian dipanggang atau dikukus. Saat ini pepes banyak dijual di restoran dan warung makan. Bagi Anda yang ingin mencoba bisnis ini, Anda dapat menjual pepes dengan kemasan yang menarik untuk menarik konsumen.

    7. Tahu Kremes

    Tahu Kremes

    Tahu Kremes via blogspot.com


    Tahu kremes merupakan tahu yang di luarnya dilapisi tepung garing, tahu ini memiliki banyak sebutan, seperti: tahu kress, jeletot, goyang lidah, dan masih banyak lagi yang lainnya. Tahu ini merupakan jenis makanan ringan yang banyak disukai, mulai anak-anak sampai dewasa, sehingga tahu merupakan salah satu bisnis yang memiliki prospek usaha yang sangat bagus.

    8. Gorengan

     Gorengan

    Gorengan via blogspot.com


    Gorengan merupakan makanan ringan yang tidak ada matinya dan selalu diminati oleh semua orang. Adapun untuk jenis atau macam gorengan apa yang dijual, antara lain: tempe goreng, tahu, pisang goreng, resoles, cireng, pisang molen, dan masih banyak lagi contoh gorengan yang lain.

    9. Singkong Keju

    Singkong Keju

    Singkong Keju via singkongkeju.com


    Jenis usaha ini mungkin masih jarang yang menjalankannya namun bukan berarti peminat makanan ringan ini sedikit. Pelanggan singkong keju ini lumayan banyak dan dapat dijadikan sebagai ladang bisnis, karena bahan yang simple dan proses pembuatannya cukup sederhana. Anda bisa membuat berbagai variasi rasa seperti, singkong keju pedas, singkong keju cokelat, ataupun singkong keju variasi Anda sendiri. 

    10. Aneka Keripik




    Jual Keripik Singkong Baladosumber:https://www.cermati.com/artikel/10-ide-bisnis-makanan-ringan-untuk-pemula

    10 Ide Bisnis Makanan Ringan untuk Pemula



  • FORMAT BUSINESS PLAN

    (FORMAT RENCANA USAHA)





     FORMAT PROPOSAL TERTULIS



     Hasil gambar untuk gambar proposal


    1.   COVER DEPAN



    1.1    Gambar dan Design menarik

             Gambar dan design cover depan proposal harus dapat mewakilkan jenis dan karakter dari usaha yang tercerminkan dari design dan warna yang sesuai.

    1.2    Logo / Lambang Usaha

             Digunakan untuk mempermudah dan membedakan usaha kita di mata konsumen dalam mengingatkan usaha kita dibandingkan dengan pesaing dan nama usaha yang sama.

    1.3    Informatif ( nama, alamat, contact no )

             Berisi  informasi nama usaha, domisili / alamat tempat usaha serta nomor telepon yang dapat dihubungi apabila calon investor ataupun konsumen ingin menghubungi.



    2.   PENDAHULUAN



    2.1    Sejarah  Berdirinya Usaha

             Sejarah berdirinya usaha menggambarkan  kepada calon investor dasar atau landasan usaha ini berdiri apakah cukup kuat secara pengalaman dan keutuhan individu yang terlibat didalamnya.       

    2.2    Visi & Misi Usaha

             Visi merupakan cita-cita yang ingin dicapai usaha dalam jangka panjang  (What to Be? )

             Misi merupakan cara-cara yang digunakan usaha dalam mencapai visi usaha (How to Be ?). Misi dapat berupa pernyataan kalimat atau kata yang mengingatkan pelaku usaha untuk bekerja sesuai Misi dalam mencapai Visi.



    3.   ASPEK PEMASARAN



    3.1       Gambaran Umum Pasar ( STP )

                Segmen Pasar merupakan gambaran umum dari konsumen usaha kita

                Target Pasar merupakan sasaran khusus bagi konsumen potensial dari usaha kita.

                Positioning adalah bagaimana kita menempatkan usaha kita diantara pesaing usaha yang sejenis.

    3.2.            Permintaan

    ·         Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.

    ·         Proyeksikan permintaan konsumen dalam beberapa periode / tahun mendatang seperti kenaikan x % per tahun sesuai kenaikan jumlah penduduk

    Tahun
    Perkiraan Permintaan
    ( dalam Unit )











    3.3.            Penawaran

    ·                     Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar

    Nama Perusahaan
    Pesaing
    Kapasitas Produksi / Tahun
    ( dalam Unit )









    ·         Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang. Proyeksi penawaran disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x % per tahun sesuai pertumbuhan ekonomi.

    Tahun
    Perkiraan Penawaran
    ( dalam Unit )









    3.4.            Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar



    Rencana Penjualan adalah rencana produk yang akan dijual dalam waktu 1 tahun disesuaikan dengan kondisi permintaan dan penawaran.

    Pangsa Pasar adalah  bagian dari penjualan produk kita dibandingkan dengan penjualan total produk sejenis dalam industri



    Tahun
    Permintaan
    (A)
    Penawaran
    (B)
    Peluang
    (C = A-B)
    Rencana
    Penjualan
    Pangsa Pasar
    (E = DX100% / C)



















    3.5.            Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing

    Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan alat analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas :

    3.5.1.      Product

    Strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk usaha kita dapat dibedakan berdasarkan mutu / kualitas, ukuran, desain, kemasan, dan kegunaan lebih dibandingkan pesaing.

    3.5.2.      Price

    Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah. Selainnya itu dari segi harga, kita dapat membedakan produk kita berdasarkan harga satuan dan harga grosir, syarat pembayaran, diskon/potongan harga,

    3.5.3.      Promotion

    Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui beberapa cara :

    ·         Advertising (Iklan)

    Beriklan dapat dilakukan melalui media berikut :

    -          Media Cetak : Brosur, spanduk, poster, iklan majalah/koran.

    -          Media TV dan Radio : Iklan TV, Jingle Iklan Radio

    ·         Sales Promotion

    Promosi melalui acara / pameran yang digelar di tempat keramaian dimana konsumen produk berada dan juga dilakukan penjualan ditempat.

    ·         Personal Selling

    Promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung.

    ·         Public Relation

    Cara promosi ini cenderung untuk membuat image perusahaan baik dimata konsumen bukan mempromosikan produk secara langsung. Umumnya dilakukan oleh perusahaan besar.

    3.5.4.      Placement

    Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan dapat secara langsung ke konsumen atau melalui pedagang perantara seperti wholesaler   (pedagang besar) atau retailer (pedagang kecil).

    3.5.5.      People

    Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung.

    3.5.6.      Process

    Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen.

    3.5.7.      Physical Evidence

    Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Seperti tempat yang menarik dan bersih untuk restoran.

                Note :

    ·               Semua strategi pemasaran yang dibuat berdasarkan 7 P diatas haruslah dibandingkan dengan strategi pemasaran yang diterapkan oleh pesaing. Strategi pemasaran yang kita buat harus berbeda dan lebih unggul dalam menarik konsumen.

    ·               Semua strategi pemasaran yang dibuat pastilah mempunyai anggaran / biaya sehingga perlu dicatat biaya yang  dikeluarkan per bagian P.



    4.    ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN



    4.1       Aspek Organisasi

    ·               Nama Perusahaan / Usaha

    ·               Nama Pemilik / Pimpinan

    ·               Alamat kantor dan tempat usaha

    ·               Bentuk Badan Hukum ( Kalo berbentuk Badan Hukum )

    ·               Struktur Organisasi

    ·               Jabatan, Jumlah staf, Uraian Tugas, dan Penggajian







    Jabatan

    Uraian Tugas
    (A)
    Jumlah
    (B)
    Gaji / Bulan
    (C)
    Total
    (BxC)
    Pimpinan




    1. Direksi




    Staf




    1. Bag. Pemasaran




    2. Bag. Produksi




    3. Bag. Keuangan




    Total Gaji / Bulan




    4.2.      Perijinan

                Perijinan yang perlu disiapkan sebelum usaha dimulai dan disertai dengan biaya pengurusannya. Apabila usaha kita tidak berbentuk badan hukum maka perijinan tidak kompleks tetapi hanya perlu perijinan dari wilayah sekitarnya (paling tidak sampai ijin kecamatan / kelurahan ) disertai keterangan dari pihak RT / RW dimana usaha kita berada.

                Sedangkan bila usaha kita akan berbentuk badan hukum maka perijinan yang diperlukan adalah : ijin prinsip (dari instansi terkait), SITU (Surat Ijin Tempat Usaha), TDP ( Tanda Daftar Perusahaan), Akta Pendirian Perusahaan, dll.  Semua biaya diatas berkisar antara 5-7 jt untuk berbentuk PT (Perseroan Terbatas) tergantung wilayah usaha dan dikerjakan semuanya oleh NOTARIS.



    4.3    Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan

    Kegiatan sebelum usaha dimulai disertai dengan jadwal pelaksanaan yang diatur berdasarkan periode tertentu ( mingguan atau bulanan ).



    KEGIATAN
    JADWAL PELAKSANAAN
    ( Dalam Mingguan )
    1
    2
    3
    4
    1. Survey Pasar




    2. Menyusun Rencana Usaha




    3. Perijinan




    4. Survai tempat usaha




    5. Survai Mesin / Peralatan




    6. Pemasangan Sarana Penunjang




    7. Mencari tempat kerja




    8. Uji Coba Produksi




    9. Operasional

















    4.4    Inventaris Kantor dan Supply Kantor

             Inventaris kantor untuk barang yang umur produknya lebih dari 1 tahun.

    Inventaris / Perangkat Kerja
    Merk
    Jumlah unit
    Harga
    Jumlah harga





    Total Inventaris Kantor




    Supply Kantor merupakan biaya untuk menunjang kegiatan administrasi seperti ATK Alat Tulis Kantor ( umur ekonomis 1 tahun atau kurang )



    Jenis Biaya Supply Kantor
    Total Biaya per Tahun


    Total Supply Kantor




    5.    ASPEK PRODUKSI

    5.1.      Produk

    Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah:

    A.  Dimensi Produk

    Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya.

    B.   Nilai/Manfaat Produk

    Manfaat yang dapat ditawarkan oleh produk dapat dibagi dalam 5 tingkatan, yaitu:

    -       Manfaat inti (core benefit): adalah manfaat yang diberikan untuk pemenuhan terhadap kebutuhan utama konsumen, misalnya kebutuhan berbicara jarak jauh.

    -       Manfaat dasar (basic benefit): adalah manfaat dasar yang diberikan untuk memecahkan masalah kebutuhan utama, misalnya telepon.

    -       Manfaat yang diharapkan (expected benefit): adalah manfaat yang diharapkan lebih dari sekedar pemenuhan kebutuhan dasar, misalnya telepon yang dapat dibawa-bawa (HP).

    -       Manfaat di atas harapan (augmented benefit): adalah manfaat yang dapat diberikan lebih dari yang diharapankan oleh konsumen, misalnya HP yang dapat digunakan untuk SMS.

    -       Manfaat potensial (potential benefit): adalah semua manfaat yang mungkin dapat diberikan lebih dari sekedar augmented benefit, misalnya HP yang dapat digunakan sebagai lampu senter, kamera, video recorder, video calling, fax, internet, dsb.



    C.   Kegunaan/Fungsi Produk

    -          Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir); meliputi:

    §  Convenience goods, yaitu produk yang dibutuhkan sehari-hari dan mudah didapat, misalnya beras, gula, teh, permen, dll.

    §  Shopping goods, yaitu produk-produk yang dibedakan oleh kon-sumen berdasarkan kualitas, harga, tren, dan gaya. Contohnya adalah baju, telepon seluler, mobil, dsb.

    §  Specialty goods, yaitu produk yang mempunyai karakteristik unik dan mempunyai merek yang sudah terkenal; misalnya mobil mewah, jam tangan mewah, dsb.

    §  Unsought goods, adalah produk yang kurang dikenal atau dike-tahui umum tetapi kurang diminati, misalnya asuransi

    -          Produk industri, yaitu produk yang biasa dibeli oleh pelaku usaha produksi lainnya. Biasa dikenal dalam B to B (business to business). Dapat dibagi dalam 3 golongan, yaitu:

    ·      Bahan baku dan suku cadang: merupakan bahan mentah yang akan diproses lebih lanjut.

    ·      Barang modal: yaitu barang-barang yang berumur lebih dari 1 tahun dan tidak untuk dijual belikan.

    ·      Perlengkapan dan jasa bisnis, yaitu produk tidak tahan lama yang membantu operasional perusahaan.

    5.2.      Proses Produksi

    Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses biasa digambarkan dalam lembaran skema atau diagram alur yang disertai dengan keterangan deskriptif.

    5.3.      Kapasitas Produksi

    Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.



    Tahun
    Rencana produksi (dalam unit)









    5.4.     Tanah dan Bangunan

    Perencanaan tanah dan bangunan berkaitan dengan lokasi untuk kan-tor, tempat usaha, pabrik, gudang, tempat parkir, dll. Untuk keperluan perhitungan kelayakan finansial usaha, maka perlu diperhitungkan ukuran, harga beli atau sewanya.

    5.5.     Pemasangan Sarana Penunjang

    Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain.

    Jenis Biaya
    Jumlah Biaya
    1.       Pemasangan instalasi listrik

    2.       Pemasangan instalasi air (PAM)

    3.       Pemasangan instalasi telepon

    4.       Pemasangan instalasi internet

    5.       Dan lain-lain

    Total Biaya Pemasangan Sarana Penunjang :




    5.6.      Mesin dan Peralatan

    Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.

    Nama Mesin/Peralatan
    Merk
    Jumlah Unit
    Harga
    Jumlah Harga
    1.                                                            




    2.                                                            




    3.                                                            




    Total Pembelian Mesin/Peralatan







    5.7.     Bahan Baku dan Bahan Pembantu

    Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembe-lian, ketersediaan, dan persediaan.

    Nama Bahan Baku
    Merk
    Jumlah Unit
    Harga
    Jumlah Harga
    1.                                                                            




    2.                                                                            




    3.




    Total Pembelian Bahan Baku









    5.8.      Tenaga Produksi (Tenaga Kerja Langsung)



    Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibu-tuhkan, dan persyaratan kerja.



    A.  Sistem Harian:

    Jenis Kegiatan
    Tarif/Upah per hari
    Jumlah Tenaga Kerja
    Jumlah Hari Kerja/Tahun
    Jumlah (Rp.)
    1.                                                                                




    2.                                                                                




    3.




    Total Upah Tenaga Produksi Sistem Harian









    B.   Sistem Borongan

    Jenis Kegiatan
    Tarif/Unit
    Jumlah Produksi/Tahun
    Jumlah Harga Beli
    1.                                                                                    



    2.                                                                                    



    3.                                                                                    



    Total Upah Tenaga Produksi Sistem Borongan:






    5.9.     Biaya Umum Usaha/Pabrik

    Sebagai komponen biaya modal kerja yang terakhir, perlu juga diren-canakan biaya-biaya penunjang (sarana dan prasarana), misalnya seba-gai berikut:





    Jenis Biaya Umum Usaha/Pabrik
    Jumlah Biaya/Tahun
    1.                                    Pemeliharaan mesin dan peralatan

    2.                                    Suku cadang, bahan bakar, oli, dsb.

    3.                                    Rekening listrik, air, telepon.

    4.                                    Pemeliharaan bangunan

    Total Biaya Umum Usaha/Pabrik per tahun:




    6.    ASPEK KEUANGAN

    6.1.     Strategi Sumber Pendanaan Usaha

    Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional ada-ah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi meng-impun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga inter-ediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :

    a.    Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan

    b.   Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi

    c.    Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang

    Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999.

    Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Kope-asi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebe-umnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat mela-ui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta ling-ungan masyarakat sekitarnya.

    Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rak-yat, melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota masya-rakat golongan pengusaha kecil dan koperasi diberi kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja / pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN.



     6.2.     Proyeksi Keuangan

    Aspek finansial dari proposal bisnis harus dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 perfoema laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:



    A.       Sumber Pendanaan

    Uraian
    Persentase (%)
    Jumlah
    (a)
    (b)
    (c = a + b)
    1. Modal Sendiri



    2. Pinjaman



    Jumlah (1+2)




    B.        Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi

    Uraian
    Banyaknya
    Harga/Unit
    Jumlah
    (1)
    (2)
    (3 = 1 x 2)
    a. Tanah



    b. Bangunan



    c. Mesin/Peralatan



    d. Peralatan Kantor



    e. Alat angkut



    f. Infrastruktur



    g. Biaya pra operasi



    Jumlah






    C.       Kebutuhan Pembiayaan/Modal Kerja

    Uraian
    Banyaknya
    Harga/Unit
    Jumlah
    (1)
    (2)
    (3 = 1 x 2)
    a. Bahan Baku



    b. Persediaan Bahan



    c. Produk dalam proses



    d. Piutang



    e. Uang Kas



    Jumlah


















    D.       Analisa Biaya Tetap

    Uraian
    Banyaknya
    Harga/Unit
    Jumlah
    (1)
    (3)
    (3 = 1 x 2)
    a. Gaji



    b. Penyusutan



    c. Bunga Pinjaman



    d. Biaya Pemasaran



    e. Biaya Lainnya



    Jumlah




    E.        Analisa Biaya Tidak Tetap

    Uraian
    Banyaknya
    Harga/Unit
    Jumlah
    (1)
    (2)
    (3 = 1 x 2)
    a. Upah



    b. Biaya Bahan



    Jumlah




    F.        Proyeksi Aliran Kas Usaha

    Uraian
    Tahun
    1
    2
    3
    4
    5
    a. Sumber dana (in flow)





    b. Penggunaan dana (out flow)





    c. Arus kas bersih (net flow = a – b)





    d. Keadaan kas awal





    e. Keadaan kas akhir (c + d)








     6.3.     Analisa Kelayakan Usaha

    Analisis investasi digunakan untuk mengukur nilai uang atau tingkat pengembalian dari investasi yang ditanamkan dalam suatu usaha pada masa yang akan datang. Hal ini sangat penting dilakukan sebelum implementasi investasi yang sering mempertaruhkan dana yang sangat besar. Dengan melakukan berbagai macam simulasi tersebut, akan diketahui besarnya faktor-faktor resiko yang akan dihadapi, dan yang mempengaruhi layak atau tidaknya suatu rencana investasi. Beberapa metode analisa yang dapat dipergunakan adalah :



    A.   Metode Non-Discounted Cash Flow

    Non-Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat kekuatan pengembalian modal tanpa mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang (time value of money). Metode yang dipergunakan adalah Pay Back Period (PBP) Method, dengan formula umum sbb:



              Total Investasi

    Pay Back Period = --------------------------------------- x 1 tahun

    Net Income + Depreciation



    Metode PBP merupakan alat ukur yang sangat sederhana, mudah dimengerti dan berfungsi sebagai tahapan paling awal bagi penilaian suatu investasi. Model ini umum digunakan untuk pemilihan alter-natif-alternatif usaha yang mempunyai resiko tinggi, karena modal yang telah ditanamkan harus segera dapat diterima kembali secepat mungkin. Kelemahan utama dari metode PBP ini adalah:

    ·      Tidak dapat menganalisa penghasilan usaha setelah modal kembali.

    ·      Tidak mempertimbangkan nilai waktu uang



    B.    Metode Discounted Cash Flow

    Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat nilai waktu uang (time value of money) dalam menghitung tingkat pengembalian modal pada masa yang akan datang.

    1.    Net Present Value (NPV)

    NPV didefinisikan sebagai selisih antara investasi sekarang dengan nilai sekarang (present value) dari proyeksi hasil-hasil bersih masa datang yang diharapkan. Dengan demikian, NPV dapat dirumuskan:



    NPV = PV of Benefit – PV of Capital Cost atau karena PV = (C / (1+i)n), maka:

    + Σ
     
    Σ
     
                   C                               – C

    NPV =          -----------                    -----------

                (1 + i)n                      (1 + i)n 

    di mana:        i        =   bunga tiap periode

                                                      N      =  periode (tahun, bulan)

                                                      - C    =   modal (capital)

                                                      C       =   hasil bersih (proceed)

    Kriteria yang dipergunakan dalam penilaian NPV adalah sbb:

    1).   Jika NPV = 0 (nol), maka hasil investasi (return) usaha akan sama dengan tingkat bunga yang dipakai dalam analisis, atau dengan kata lain usaha tidak untung maupun rugi (impas).

    2).   Jika NPV = – (negatif), maka investasi tersebut rugi atau hasilnya (return) di bawah tingkat bunga yang dipakai.

    3).   Jika NPV = + (positif), maka investasi tersebut mengun-tungkan atau hasilnya (return) melebihi tingkat bunga yang dipakai.



    Kelemahan utama dari metode NPV ini adalah bahwa ia tidak menganalisis pemilihan alternatif usaha-usaha dengan jumlah investasi yang berbeda.

    2.    Profitability Index (PI)

    Metode analisa PI sangat mirip dengan analisa NPV, karena kedu-anya menggunakan komponen perhitungan nilai-nilai sekarang (present value). Perbedaannya adalah bahwa satuan yang dipakai dalam NPV adalah nilai uang, sedangkan dalam PI adalah indeks. Rumus perhitungan PI adalah sebagai berikut:

          PV of Benefit

    Profitability Index = ---------------------------

      PV of Capital Cost

    Kriteria penilaian investasi dengan menggunakan PI juga mirip dengan NPV, yaitu sebagai berikut:

    -Jika PI > 1, maka investasi dikatakan layak

    -Jika PI < 1, maka investasi dikatakan tidak layak

    -Jika PI = 1, maka investasi dikatakan BEP

    3.    Internal Rate of Return (IRR)

    Internal Rate of Return didefinisikan sebagai besarnya suku bunga yang menyamakan nilai sekarang (present value) dari investasi de-ngan hasil-hasil bersih yang diharapkan selama usaha berjalan. Patokan yang dipakai sebagai acuan baik tidaknya IRR biasanya adalah suku bunga pinjaman bank yang sedang berlaku, atau suku bunga deposito jika usaha tersebut dibiayai sendiri.

    |
     
    Perhitungan IRR secara manual cukup kompleks, karena harus menggunakan beberapa kali simulasi atau melakukan pola try and error. Namun demikian, untuk skenario dua nilai NPV yang telah diketahui sebelumnya, IRR dapat dirumuskan sebagai:
    |
     
    |
     
                NPV1

     IRR = i1 + (i2 – i1) x     ----------------------- x 100%

         (NPV1 – NPV2)

    di mana:   NPV1 harus di atas 0 (NPV1 > 0)

                            NPV2 harus di bawah 0 (NPV2 < 0)



    6.4.      Analisa Keuntungan

    Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (pene-tapan keuntungan) dengan menyesuaikan atau set-up harga dan volu-me penjualan yang dapat diserap oleh pasar dengan mempertimbang-kan kebijaksanaan dari pesaing. Analisa keuntungan ini harus selalu dilakukan dalam atau dengan acuan periode tertentu.

    1.    Break Even Point (BEP)

    Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode yang mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume penjualan/produksi. Analisa yang juga dikenal dengan isti-lah CPV (Cost-Profit-Volume) ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keuntungan minimal yang harus dicapai, di mana pada tingkat terse-but perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian.

    Dalam analisa BEP, faktor-faktor biaya dibedakan menjadi:

    -  Biaya semi variabel, yaitu biaya yang akan ikut berubah jum-lahnya dengan perubahan volume penjualan atau produksi, namun tidak secara proporsional. Biaya ini sebagian akan dibe-bankan pada pos biaya tetap, dan sebagian lagi akan dibeban-kan pada pos biaya variabel.

    -  Biaya variabel, adalah biaya yang akan ikut berubah secara pro-porsional dengan perubahan volume penjualan atau produksi.

    -  Biaya tetap, adalah biaya yang tidak akan ikut berubah dengan perubahan volume penjualan atau produksi.



    Analisa BEP dihitung dengan formula sebagai berikut:

                                                            Biaya Tetap

                            BEP  =  ---------------------------------------------  x  100%

                                           Hasil Penjualan – Biaya Variabel

    atau dapat juga dituliskan sebagai:

                                                       Biaya Tetap

    |
     
    |
     
                            BEP  =  --------------------------------------

                                                         Biaya Variabel

                                            1       -----------------------

                                                        Hasil Penjualan



    2.    Kontribusi Margin

    Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel. Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah analisa penentuan keuntungan maksimum atau kerugian mini-mum. Yang pertama perlu diketahui adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio antara biaya variabel dengan hasil penjualan. Lebih jelasnya, dapat dilihat dari rumusan berikut:



    |
     
    |
     
                  Biaya Variabel

    Rasio kontribusi margin  =  1      ------------------------

     Hasil Penjualan

    Dengan demikian, rumusan untuk menetapkan penjualan minimal dari keuntungan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:




                 Biaya Tetap + Laba

    |
     
    |
     
    Minimal Penjualan  =  -----------------------------------

                     Biaya Variabel

         1     -------------------------

        Hasil Penjualan





    Pada saat menyajikan rencana usaha kepada para investor maupun para kreditor, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan/pengusaha adalah sebagai berikut :

    1. Usahakan rencana bisnis yang disusun tidak terlalu tebal tetapi lengkap, artinya mencakup berbagai informasi yang dibutuhkan oleh evaluator baik dari piahk investor maupun kreditor untuk melakukan pengambilan keputusan. Uraian lebih rinci sebaiknya dibuat dalam bentuk lampiran. Kuratko dan Hodgetts (2004) menyarankan agar tebal rencana bisnis tidak lebih dari 50 halaman.
    2. Penampilan rencana bisnis harus dibuat menarik karena investor dan kreditor akan memperoleh kesan pertama terhadap perusahaan yang sedang mencari pendanaan dari penampilan rencana bisnis yang diajukan kepada mereka.
    3. Sampul depan rencana bisnis harus memuat nama perusahaan, alamat, nomor telpon perusahaan, dan bulan serta tahun rencana bisnis dikeluarkan. Hal tersebut untuk memudahkan calon investor atau kreditor melakukan komunikasi dengan perusahaan atau pada saat mereka memberikan jawaban balasan terhadap rencana bisnis yang disampaikan perusahaan.  Pada bagian dalam dari sampul, harus dituliskan jumlah salinan/copy bisnis yang diedarkan. Hal ini akan memberi kesan kepada calon investor maupun kreditor bahwa mereka adalah pihak yang diprioritaskan oleh perusahaan dalam memperoleh penawaran rencana bisnis.
    4. Rencana bisnis yang baik harus mencantumkan ringkasan eksekutif (executive summary) yang dapat disampaikan dalam 2-3 halaman yang memuat penjelasan mengenai keadaan usaha saat ini. Ringkasan tersebut dapat berisi produk dan jasa yang dihasilkan, manfaat produk bagi pelanggan, ramalan keuangan, tujuan perusahaan dalam jangka panjang (lebih dari lima tahun), jumlah dana yang dibutuhkan, serta manfaat yang akan diterima oleh investor.
    5. Penyusunan rencana bisnis harus diorganisasikan dengan baik.

    Rencana usaha yang baik akan mencantumkan risiko utama dari suatu bisnis yang akan dijalankan.


    ssumber:http://www.academia.edu/5374902/FORMAT_BUSINESS_PLAN_FORMAT_RENCANA_USAHA_FORMAT_PROPOSAL_TERTULIS

    FORMAT BUSINESS PLAN (FORMAT RENCANA USAHA)

  • - Copyright © cara membuat proposal usaha makanan - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -