Archive for 2016
MAKALAH
PERENCANAAN EKONOMI BISNIS
SUMBER DAYA
Oleh
Siti Nurdzakiyyah Romdhoni
X Pemasaran A
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA dan OLAHRAGA
KABUPATEN BANDUNG BARAT
SMK NEGERI 4 PADALARANG
Jl. Raya Padalarang No.10 Kertajaya, Padalarang
Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40553, Indonesia
Telepon : 0226805406
Tahun Ajaran 2016-2017
contoh membuat cover dengan baik dan benar
Fungsi Proposal
Berikut ini beberapa fungsi proposal yang perlu Anda ketahui:
1. Fungsi proposal untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan agama, sosial, politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya.
2. Fungsi proposal untuk mendirikan usaha kecil, menengah, atau besar.
3. Fungsi proposal untuk mengajukan tender dari lembaga-lembaga pemerintah atau swasta.
4. Fungsi proposal untuk mengajukan kredit kepada bank.
5. Fungsi proposal untuk mengadakan acara seminar, diskusi, pelatihan, dan sebagainya.
Fungsi Proposal
Alasan mengapa pengelola usaha harus menyusun perencanaan suatun usaha
Ada beberapa alasan penting mengapa pengelola usaha harus menyusun perencanaan usaha, antara lain :
1. Untuk dipakai sebagai alat pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha sehari-hari .
Perencanaan
usaha yang telah disusun dengan baik akan memudahkan para pelaksana
untuk mengetahui apakah tindakan mereka menyimpang atau sesuai dengan
rencana.
Dengan adanya perencanaan usaha yang disusun (tentunya
sebelum suatu kegiatan dilakukan) dengan cermat dapatlah dipilih dan
ditetapkan kegiatan-kegiatan mana yang diperlukan dan mana yang tidak
Dengan
adanya perencanaan usaha, maka segala kegiatan dapat dilakukan secara
tertib dan teratur sesuai dengan tahap-tahap yang semestinya.
2. Untuk mendapatkan pembiayaan dari Lembaga Pemberi Pinjaman (To obtain the institution financing)
Dengan
adanya perencanaan usaha yang jelas akan memudahkan kita untuk mencari
bantuan kerjasama dari berbagai pihak karena didalam perencanaan usaha
menunjukkan aspek keuangan,dan aspek pemasaran yang mana hal tersebut
akan memudahkan pengelola usaha mendapat dukungan berupa pinjaman
melalui lembaga pemberi pinjaman
3. Untuk mendapatkan dana investasi (To obtain investment funds)
Perencanaan
usaha yang jelas juga memungkinkan kita untuk mendapatkan pinjaman
melalui pihak-pihak lain yang potensial yang akan mendukung pemenuhan
investasi usaha kita.
4. Untuk mengatur dengan siapa harus bekerjasama (To arrange strategic alliances)
Mengatur
dan membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain yang sudah
ada dan saling menguntungkan misalnya dari para produsen yang dapat
diharapkan memasok barang buat perusahaan anda
5. Untuk mendapatkan kontrak besar (To large contracts)
Perencanaan
yang baik menarit minat perusahaan-perusahaan yang lebih besar memberi
pekerjaan atau kontrak yang dapat dikerjakan oleh perusahaan anda
6. Untuk menarik tenaga kerja inti (To attract key employes)
Perencanaan
yang baik mengundang orang-orang tertentu yang potensial atau mempunyai
keahlian untuk bergabung bekerja sama dengan anda. Mungkin saja anda
memerlukan orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk menduduki posisi
kunci dalam perusahaan anda namun anda harus berhati-hati menerima
orang-orang tertentu yang dapat pula menjerumuskan perusahaan anda yang
baru berdiri
7. Untuk memotivasi dan fokus (To motivate and focus your management team)
Perencanaaan
yang baik menjamin adanya perhatian yang fokus pada tujuan dari
berbagai personil yang ada dalam perusahaan. Sebab sebuah perusahaan
akan bertumbuh makin lama makin komplek sehingga perencanaan usaha akan
menjadi komponen yang sangat penting bagi setiap orang untuk tetap
berpijak pada arah yang benar.
Tujuan
Sebuah perencanaan usaha paling tidak mempunyai tiga tujuan utama yakni:
Sebagai Rencana Aksi (Action Plan)
Sebagai Peta Jalan (Road Map)
Sebagai Alat Penjualan (Sales Tool)
1. Sebagai Rencana Aksi (Action Plan)
Sebuah
perencanaan usaha akan membantu untuk bergerak dan mengambil tindakan
bisnis. Kita mungkin sudah lama memikirkan untuk memulai sebuah usaha,
tetapi prosesnya mungkin tampak seperti sesuatu yang ‘menakutkan’ dan
terlalu kompleks.
Sebuah rencana usaha akan membantu untuk
memilah-milah proses dimaksud menjadi bagian-bagian kecil yang lebih
jelas. Dengan demikian sebuah masalah bisnis yang besar dapat dilihat
sebagai sebuah urutan masalah-masalah kecil. Dan dengan memecahkan
masalah masalah kecil dimaksud, otomatis masalah besar tersebut juga
akan dapat terpecahkan. Jadi menulis sebuah perencanaan usaha akan
membantu dalam mengambil tindakan bisnis dengan membagi masalah besar ke
dalam masalah-masalah kecil yang tidak terlalu rumit.
2. Sebagai Peta Jalan (Road Map)
Seketika
memulai sebuah usaha, perencanaan usaha akan menjadi alat yang sangat
berguna agar usaha tetap pada arah yang diinginkan. Dalam kegiatan
bisnis sehari-hari yang hiruk-pikuk, sangat mudah bagi seseorang untuk
kehilangan arah usaha untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Sebuah
rencana bisnis membantu untuk tetap fokus dalam arah yang diinginkan
untuk mencapai tujuan yang telah dicanangkan. Juga perencanaan usaha
akan membantu pihak lain untuk memahami visi usaha yang akan dijalankan ,
termasuk supplier, pekerja, mitra bisnis, teman dan keluarga.
3. Sebagai Alat Penjualan (Sales Tool)
Mungkin
yang paling penting adalah bahwa sebuah perencanaan usaha merupakan
sebuah alat bantu penjualan (Sales Tool), sehingga sebuah perencanaan
usaha merupakan alat yang bisa dipergunakan untuk meyakinkan investor
untuk menempatkan investasinya di usaha tersebut.
Sebuah
perencanaan usaha yang ditulis dengan baik akan mendekatkan pengelola
usaha dengan pihak-pihak yang melihat bahwa ide bisnis yang ditawarkan
akan juga menguntungkan mereka.
Semoga bermanfaat . .
Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh,
sumber: http://pengusahamuslim.com/3579-alasan-dan-tujuan-pembuatan-perencanaan-1824.html
Alasan mengapa pengelola usaha harus menyusun perencanaan suatun usaha
10 Ide Bisnis Makanan Ringan untuk Pemula
Bisnis makanan ringan merupakan bisnis berskala rumah tangga yang memiliki peluang sangat bagus untuk saat ini maupun yang akan datang. Permintaan pasar untuk makanan ringan terus mengalir. Melihat penikmat makanan ringan, tidak hanya anak-anak, tetapi juga remaja, dewasa, hingga orang tua. Maka tidak mengherankan jika pelaku bisnis makanan yang sering disajikan sebagai selingan saat melakukan kegiatan ini sering kali kebanjiran pelanggan.
Apalagi melihat beragamnya jenis makanan ringan di Indonesia mulai dari keripik, gorengan, siomay batagor yang dijual dengan berbagai variasi harga. Membuat peluang bisnis makanan ringan ini semakin terbuka lebar bagi Anda yang baru akan memulai bisnis ini.
Bagi Anda yang tertarik memanfaatkan peluang usaha dibidang kuliner makanan ringan, sebaiknya buatlah persiapan yang matang, perencanaan serta lakukan beberapa riset dan analisa pasar untuk mengetahui camilan apa yang memiliki permintaan pasar cukup tinggi tetapi produsennya terbatas.
Kunci Sukses Seorang Pemula dalam Bisnis Makanan Ringan
Bisnis makanan ringan memerlukan ketekunan dan manajemen yang baik. Kebanyakan pengusaha sukses makanan ringan merupakan pengusaha yang sudah lama berjualan dan memiliki pelanggan tetap, ditambah makanan ringan yang dipasarkan sangat inovatif serta rasanya enak karena kunci utama bagi para pemula dalam bisnis makanan ringan adalah kreatif dan inovatif. Ada banyak hal yang mempengaruhi kesuksesan seorang pemula dalam bisnis makanan ringan, diantaranya:
a) Makanan Ringan Mempunyai Kualitas Bagus
Makanan ringan yang akan dijual harus memiliki kualitas yang bagus, baik dari segi bahan yang digunakan, segi pengolahan maupun segi pengemasan. Bahan yang digunakan haruslah bahan yang higienis dan tidak mengandung zat yang berbahaya. Cara pengolahannya harus sesuai aturan, misalnya goreng lah camilan dengan minyak yang berkualitas dan diganti secara berkala. Kemudian kemaslah makanan ringan yang sudah digoreng dengan menggunakan kemasan yang baik dan menarik.
b) Harus Penuh Inovasi Baik Dalam Produk Maupun Cara Pemasarannya
Pemenang bisnis makanan ringan merupakan pengusaha yang selalu berinovasi tinggi untuk menciptakan makanan ringan yang berbeda, sehingga produk tersebut lebih mudah dicari dan dibedakan oleh konsumen. Jadi tidak masalah produk yang dijual sudah ada di pasaran, asalkan produk yang dijual tersebut berbeda secara inovasi dengan produk yang sudah beredar.
c) Ciptakan “Relationship” dengan pelanggan untuk menjaga loyalitas
Layani pelanggan dengan sangat baik dan bijaksana, tidak peduli Anda kenal atau tidak dengan pelanggan tersebut. Ciptakan kesan yang mendalam kepada pelanggan, dengan senyum dan sapa bukan hanya sekedar kata-kata, sehingga pelanggan dengan senang hati akan berkunjung kembali. Selain itu manfaatkan media sosial untuk membranding makanan ringan yang dijual untuk menciptakan hubungan yang dekat dengan pelanggan, sebab hal ini akan memberikan dampak positif, seperti iklan gratis dari mulut ke mulut pelanggan. Iklan dari mulut ke mulut terbukti sangat efektif untuk menjaring pelanggan lain serta meningkatkan penjualan.
d) Strategi Penjualan yang Cocok dengan Segmen Pasar yang Diincar
Strategi penjualan yang bagus akan mempengaruhi perkembangan usaha kedepannya, karena itu sebagai pemula bisnis makanan ringan, Anda harus bisa membangun strategi penjualan yang tepat serta mampu membaca pasar untuk meningkatkan penjualan. Seperti: memberi diskon, menambah bobot makanan, atau dengan membagikan sampel produk secara gratis kepada masyarakat di area yang menjadi pangsa pasar.
e) Visioner, Think Big, Think Positif
Selalu berfikir ke depan dan menyeluruh serta berpikiran positif harus ditanamkan dalam jiwa dan pikiran pebisnis. Dalam menjalankan bisnis dituntut untuk melayani pelanggan dengan sangat baik. Sehingga pikiran yang jernih akan membantu berfikir kedepan dengan tenang. Jauhkan pikiran sempit dan negatif karena apa yang dipikirkan dapat menjadi kenyataan, sehingga sangat penting untuk selalu berpikir secara positif.
Setelah Anda mengetahui kunci sukses berbisnis makanan ringan, kini saatnya Anda mencari ide usaha makanan ringan apa saja yang bisa Anda lakukan. Simak uraian lengkap berikut ini:
10 Contoh Ide Usaha Makanan Ringan Modal Kecil
Beraneka jenis makanan ringan, baik tradisional maupun modern banyak dijajakan setiap hari di pinggir jalan, taman, pasar, supermarket, restoran, dan tempat lainnya. Bisnis ini merupakan bisnis yang fleksibel secara modal, karena modal yang dibutuhkan sesuai jenis produk yang dijual. Anda ingin memulai usaha makanan, namun bingung mau usaha makanan ringan apa. Berikut ini 10 contoh ide usaha makanan ringan yang dapat dijalankan dengan modal kecil dan memiliki prospek yang bagus:
1. Usaha Kedai Kopi
Angkringan Koi via kotakami.com
Kopi merupakan minuman favorit sebagian besar masyarakat Indonesia, yang telah berkembang pesat, sehingga terdapat banyak jenis minuman kopi, misalnya saja kopi luwak yang terkenal enak dan memiliki cita rasa khas. Usaha ini membutuhkan modal yang kecil, tergantung besar kecilnya usaha, seperti: angkringan, warung kopi, atau café. Contoh untuk usaha angkringan, bisnis ini tidak membutuhkan modal yang terlalu besar, namun memiliki prospek yang cukup bagus, sehingga tidak mengherankan kini banyak tumbuh angkringan baru.
2. Jualan Aneka Minuman Dingin
Aneka Minuman Dingin via jakartabubbledrink.com
Minuman dingin merupakan jenis minuman yang banyak disukai orang, seperti ice cream, puding, es teh, es susu, dan masih banyak lagi. Usaha ini sangat cocok dilakukan pada siang hari, didaerah yang panas, baik di sekitar taman maupun sepanjang jalan. Konsumen minuman dingin membidik semua umur, mulai anak kecil hingga orang tua, baik laki-laki maupun perempuan, sehingga bisnis ini memiliki prospek yang sangat cerah.
3. Jualan Aneka Jus
Aneka Jus via ecoki.com
Bisnis satu ini memang tidak harus memiliki keterampilan khusus. Membuat jus sangat mudah, bahkan untuk variasinya banyak terdapat di internet. Jika Anda tertarik untuk membuka usaha ini, waktu yang efektif untuk menjual jus adalah antara siang hingga sore hari, karena pada malam hari konsumen jus akan berkurang.
4. Jualan Bubur Kacang Hijau
Bubur Kacang Hijau via global6.net
Sebagian besar orang suka makan bubur kacang hijau, sehingga bubur kacang hijau merupakan bubur favorit. Selain kandungan gizi yang komplit dan tinggi, membuat bubur kacang hijau juga tidak sulit. Bubur kacang hijau dapat dijual di sekitar kampus, sekolah, pabrik, atau berjualan di pinggir jalan.
Baca Juga : 7 Peluang Usaha Dengan Modal di Bawah 500 Ribu
5. Usaha Roti Bakar
Roti Bakar via wordpress.com
Saat ini sudah banyak orang yang menggeluti bisnis roti bakar. Bisnis ini dapat dijalankan dengan modal kecil, sedangkan lokasi untuk berjualan dapat di pinggir jalan, kedai, taman, dan tempat keramaian lain. Jenis usaha roti bakar ini ada banyak sekali, seperti: roti tawar yang di bakar, kemudian diolesi keju, dibakar lagi, dan terakhir ditumpuk menjadi 1, lalu diberi coklat di bagian tengah atau susu dan ceress, serta selai rasa lainnya sesuai dengan selera konsumen.
6. Jualan Aneka Pepes
Pepes Ikan via pepesmerconid.files.wordpress.com
Pepes merupakan makanan tradisional yang terbuat dari beraneka bahan, seperti ikan laut yang dibungkus dengan daun pisang, kemudian dipanggang atau dikukus. Saat ini pepes banyak dijual di restoran dan warung makan. Bagi Anda yang ingin mencoba bisnis ini, Anda dapat menjual pepes dengan kemasan yang menarik untuk menarik konsumen.
7. Tahu Kremes
Tahu Kremes via blogspot.com
Tahu kremes merupakan tahu yang di luarnya dilapisi tepung garing, tahu ini memiliki banyak sebutan, seperti: tahu kress, jeletot, goyang lidah, dan masih banyak lagi yang lainnya. Tahu ini merupakan jenis makanan ringan yang banyak disukai, mulai anak-anak sampai dewasa, sehingga tahu merupakan salah satu bisnis yang memiliki prospek usaha yang sangat bagus.
8. Gorengan
Gorengan via blogspot.com
Gorengan merupakan makanan ringan yang tidak ada matinya dan selalu diminati oleh semua orang. Adapun untuk jenis atau macam gorengan apa yang dijual, antara lain: tempe goreng, tahu, pisang goreng, resoles, cireng, pisang molen, dan masih banyak lagi contoh gorengan yang lain.
9. Singkong Keju
Singkong Keju via singkongkeju.com
Jenis usaha ini mungkin masih jarang yang menjalankannya namun bukan berarti peminat makanan ringan ini sedikit. Pelanggan singkong keju ini lumayan banyak dan dapat dijadikan sebagai ladang bisnis, karena bahan yang simple dan proses pembuatannya cukup sederhana. Anda bisa membuat berbagai variasi rasa seperti, singkong keju pedas, singkong keju cokelat, ataupun singkong keju variasi Anda sendiri.
10. Aneka Keripik
sumber:https://www.cermati.com/artikel/10-ide-bisnis-makanan-ringan-untuk-pemula
10 Ide Bisnis Makanan Ringan untuk Pemula
FORMAT BUSINESS PLAN
(FORMAT RENCANA USAHA)
FORMAT PROPOSAL TERTULIS
1.1 Gambar dan Design
menarik
Gambar dan design
cover depan proposal harus dapat mewakilkan jenis dan karakter dari usaha yang
tercerminkan dari design dan warna yang sesuai.
1.2 Logo / Lambang Usaha
Digunakan untuk
mempermudah dan membedakan usaha kita di mata konsumen dalam mengingatkan usaha
kita dibandingkan dengan pesaing dan nama usaha yang sama.
1.3 Informatif ( nama,
alamat, contact no )
Berisi informasi nama usaha, domisili / alamat
tempat usaha serta nomor telepon yang dapat dihubungi apabila calon investor
ataupun konsumen ingin menghubungi.
2. PENDAHULUAN
2.1 Sejarah Berdirinya Usaha
Sejarah
berdirinya usaha menggambarkan kepada
calon investor dasar atau landasan usaha ini berdiri apakah cukup kuat secara
pengalaman dan keutuhan individu yang terlibat didalamnya.
2.2 Visi & Misi Usaha
Visi merupakan
cita-cita yang ingin dicapai usaha dalam jangka panjang (What to Be? )
Misi merupakan
cara-cara yang digunakan usaha dalam mencapai visi usaha (How to Be ?). Misi
dapat berupa pernyataan kalimat atau kata yang mengingatkan pelaku usaha untuk
bekerja sesuai Misi dalam mencapai Visi.
3. ASPEK PEMASARAN
3.1 Gambaran
Umum Pasar ( STP )
Segmen
Pasar merupakan gambaran
umum dari konsumen usaha kita
Target
Pasar merupakan sasaran khusus bagi konsumen potensial dari usaha kita.
Positioning adalah bagaimana kita menempatkan usaha kita
diantara pesaing usaha yang sejenis.
3.2.
Permintaan
·
Perkiraan
/ prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
·
Proyeksikan
permintaan konsumen dalam beberapa periode / tahun mendatang seperti kenaikan x
% per tahun sesuai kenaikan jumlah penduduk
Tahun
|
Perkiraan Permintaan
( dalam Unit )
|
3.3.
Penawaran
·
Penawaran
dari produk pesaing sejenis di pasar
Nama Perusahaan
Pesaing
|
Kapasitas Produksi / Tahun
( dalam Unit )
|
·
Proyeksi
penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang. Proyeksi penawaran
disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x % per tahun sesuai pertumbuhan
ekonomi.
Tahun
|
Perkiraan Penawaran
( dalam Unit )
|
3.4.
Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar
Rencana Penjualan adalah rencana produk yang akan dijual
dalam waktu 1 tahun disesuaikan dengan kondisi permintaan dan penawaran.
Pangsa Pasar adalah bagian dari penjualan produk kita
dibandingkan dengan penjualan total produk sejenis dalam industri
Tahun
|
Permintaan
(A)
|
Penawaran
(B)
|
Peluang
(C = A-B)
|
Rencana
Penjualan
|
Pangsa Pasar
(E = DX100% / C)
|
3.5.
Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing
Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan
alat analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas :
3.5.1. Product
Strategi mengenai bagaimana produk usaha kita
dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk usaha kita dapat dibedakan
berdasarkan mutu / kualitas, ukuran, desain, kemasan, dan kegunaan lebih
dibandingkan pesaing.
3.5.2. Price
Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih
menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih
tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah. Selainnya itu dari segi
harga, kita dapat membedakan produk kita berdasarkan harga satuan dan harga
grosir, syarat pembayaran, diskon/potongan harga,
3.5.3. Promotion
Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat
dikenal oleh konsumen melalui beberapa cara :
·
Advertising
(Iklan)
Beriklan dapat dilakukan melalui media berikut :
-
Media
Cetak : Brosur, spanduk, poster, iklan majalah/koran.
-
Media
TV dan Radio : Iklan TV, Jingle Iklan Radio
·
Sales
Promotion
Promosi melalui acara / pameran yang digelar di
tempat keramaian dimana konsumen produk berada dan juga dilakukan penjualan
ditempat.
·
Personal
Selling
Promosi melalui penjualan langsung ke tempat
konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung.
·
Public
Relation
Cara promosi ini cenderung untuk membuat image
perusahaan baik dimata konsumen bukan mempromosikan produk secara langsung.
Umumnya dilakukan oleh perusahaan besar.
3.5.4. Placement
Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita
untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan dapat secara
langsung ke konsumen atau melalui pedagang perantara seperti wholesaler (pedagang besar) atau retailer (pedagang
kecil).
3.5.5. People
Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum
yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun
tidak langsung.
3.5.6. Process
Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar
konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses
produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen.
3.5.7. Physical Evidence
Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau
sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Seperti
tempat yang menarik dan bersih untuk restoran.
Note :
·
Semua
strategi pemasaran yang dibuat berdasarkan 7 P diatas haruslah dibandingkan
dengan strategi pemasaran yang diterapkan oleh pesaing. Strategi pemasaran yang
kita buat harus berbeda dan lebih unggul dalam menarik konsumen.
·
Semua
strategi pemasaran yang dibuat pastilah mempunyai anggaran / biaya sehingga perlu
dicatat biaya yang dikeluarkan per
bagian P.
4. ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
4.1 Aspek
Organisasi
·
Nama
Perusahaan / Usaha
·
Nama
Pemilik / Pimpinan
·
Alamat
kantor dan tempat usaha
·
Bentuk
Badan Hukum ( Kalo berbentuk Badan Hukum )
·
Struktur
Organisasi
·
Jabatan,
Jumlah staf, Uraian Tugas, dan Penggajian
Jabatan
|
Uraian Tugas
(A)
|
Jumlah
(B)
|
Gaji / Bulan
(C)
|
Total
(BxC)
|
Pimpinan
|
||||
1. Direksi
|
||||
Staf
|
||||
1. Bag. Pemasaran
|
||||
2. Bag. Produksi
|
||||
3. Bag. Keuangan
|
||||
Total Gaji / Bulan
|
4.2. Perijinan
Perijinan yang perlu disiapkan sebelum usaha
dimulai dan disertai dengan biaya pengurusannya. Apabila usaha kita tidak
berbentuk badan hukum maka perijinan tidak kompleks tetapi hanya perlu
perijinan dari wilayah sekitarnya (paling tidak sampai ijin kecamatan /
kelurahan ) disertai keterangan dari pihak RT / RW dimana usaha kita berada.
Sedangkan bila usaha kita akan
berbentuk badan hukum maka perijinan yang diperlukan adalah : ijin prinsip
(dari instansi terkait), SITU (Surat Ijin Tempat Usaha), TDP ( Tanda Daftar
Perusahaan), Akta Pendirian Perusahaan, dll.
Semua biaya diatas berkisar antara 5-7 jt untuk berbentuk PT (Perseroan
Terbatas) tergantung wilayah usaha dan dikerjakan semuanya oleh NOTARIS.
4.3 Kegiatan
Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan sebelum usaha dimulai disertai
dengan jadwal pelaksanaan yang diatur berdasarkan periode tertentu ( mingguan
atau bulanan ).
KEGIATAN
|
JADWAL PELAKSANAAN
( Dalam Mingguan )
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|
1. Survey Pasar
|
||||
2. Menyusun Rencana Usaha
|
||||
3. Perijinan
|
||||
4. Survai tempat usaha
|
||||
5. Survai Mesin / Peralatan
|
||||
6. Pemasangan Sarana Penunjang
|
||||
7. Mencari tempat kerja
|
||||
8. Uji Coba Produksi
|
||||
9. Operasional
|
4.4 Inventaris
Kantor dan Supply Kantor
Inventaris kantor untuk barang yang umur
produknya lebih dari 1 tahun.
Inventaris / Perangkat Kerja
|
Merk
|
Jumlah unit
|
Harga
|
Jumlah harga
|
Total Inventaris Kantor
|
Supply Kantor merupakan biaya untuk menunjang kegiatan
administrasi seperti ATK Alat Tulis Kantor ( umur ekonomis 1 tahun atau kurang
)
Jenis Biaya Supply Kantor
|
Total Biaya per Tahun
|
Total Supply Kantor
|
5. ASPEK PRODUKSI
5.1. Produk
Perencanaan yang perlu
dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan
industri pengolahan adalah:
A. Dimensi Produk
Dimensi produk berkenaan
dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna serta
fungsinya.
B. Nilai/Manfaat Produk
Manfaat yang dapat ditawarkan
oleh produk dapat dibagi dalam 5 tingkatan, yaitu:
-
Manfaat inti (core benefit): adalah manfaat yang diberikan untuk pemenuhan
terhadap kebutuhan utama konsumen, misalnya kebutuhan berbicara jarak jauh.
-
Manfaat dasar (basic benefit): adalah manfaat dasar yang diberikan untuk
memecahkan masalah kebutuhan utama, misalnya telepon.
-
Manfaat yang
diharapkan (expected benefit): adalah manfaat yang
diharapkan lebih dari sekedar pemenuhan kebutuhan dasar, misalnya telepon yang
dapat dibawa-bawa (HP).
-
Manfaat di atas
harapan (augmented benefit): adalah manfaat yang
dapat diberikan lebih dari yang diharapankan oleh konsumen, misalnya HP yang
dapat digunakan untuk SMS.
-
Manfaat potensial (potential benefit): adalah semua manfaat yang mungkin dapat
diberikan lebih dari sekedar augmented benefit, misalnya HP yang dapat
digunakan sebagai lampu senter, kamera, video
recorder, video calling, fax,
internet, dsb.
C. Kegunaan/Fungsi Produk
-
Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan
digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir); meliputi:
§ Convenience goods, yaitu produk yang dibutuhkan
sehari-hari dan mudah didapat, misalnya beras, gula, teh, permen, dll.
§ Shopping goods, yaitu produk-produk yang
dibedakan oleh kon-sumen berdasarkan kualitas, harga, tren, dan gaya. Contohnya
adalah baju, telepon seluler, mobil, dsb.
§ Specialty goods, yaitu produk yang mempunyai
karakteristik unik dan mempunyai merek yang sudah terkenal; misalnya mobil
mewah, jam tangan mewah, dsb.
§ Unsought goods, adalah produk yang kurang
dikenal atau dike-tahui umum tetapi kurang diminati, misalnya asuransi
-
Produk industri, yaitu produk yang biasa
dibeli oleh pelaku usaha produksi lainnya. Biasa dikenal dalam B to B (business to business). Dapat dibagi
dalam 3 golongan, yaitu:
· Bahan baku dan suku cadang:
merupakan bahan mentah yang akan diproses lebih lanjut.
· Barang modal: yaitu barang-barang
yang berumur lebih dari 1 tahun dan tidak untuk dijual belikan.
· Perlengkapan dan jasa bisnis,
yaitu produk tidak tahan lama yang membantu operasional perusahaan.
5.2. Proses
Produksi
Perencanaan proses produksi
pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk
menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses biasa digambarkan
dalam lembaran skema atau diagram alur yang disertai dengan keterangan
deskriptif.
5.3. Kapasitas
Produksi
Perencanaan kapasitas produksi
dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai
dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya,
kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu
pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan.
Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu
(tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi
kapasitas dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan
rencana produksinya.
Tahun
|
Rencana produksi (dalam unit)
|
5.4. Tanah dan Bangunan
Perencanaan
tanah dan bangunan berkaitan dengan lokasi untuk kan-tor, tempat usaha, pabrik,
gudang, tempat parkir, dll. Untuk keperluan perhitungan kelayakan finansial
usaha, maka perlu diperhitungkan ukuran, harga beli atau sewanya.
5.5. Pemasangan
Sarana Penunjang
Instalasi
sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana
penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain.
Jenis Biaya
|
Jumlah Biaya
|
1.
Pemasangan instalasi listrik
|
|
2.
Pemasangan instalasi air (PAM)
|
|
3.
Pemasangan instalasi telepon
|
|
4.
Pemasangan instalasi internet
|
|
5.
Dan lain-lain
|
|
Total Biaya Pemasangan Sarana Penunjang :
|
5.6. Mesin dan Peralatan
Baik untuk
skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci
sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan
kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.
Nama Mesin/Peralatan
|
Merk
|
Jumlah Unit
|
Harga
|
Jumlah Harga
|
1.
|
||||
2.
|
||||
3.
|
||||
Total Pembelian Mesin/Peralatan
|
5.7. Bahan Baku dan Bahan
Pembantu
Perencanaan
bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan
kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier,
kuantitas, harga beli, persyaratan pembe-lian, ketersediaan, dan persediaan.
Nama Bahan Baku
|
Merk
|
Jumlah Unit
|
Harga
|
Jumlah Harga
|
1.
|
||||
2.
|
||||
3.
|
||||
Total
Pembelian Bahan Baku
|
5.8. Tenaga Produksi (Tenaga Kerja Langsung)
Perencanaan
tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai
kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibu-tuhkan, dan persyaratan kerja.
A. Sistem Harian:
Jenis Kegiatan
|
Tarif/Upah per hari
|
Jumlah Tenaga Kerja
|
Jumlah Hari Kerja/Tahun
|
Jumlah (Rp.)
|
1.
|
||||
2.
|
||||
3.
|
||||
Total Upah Tenaga Produksi
Sistem Harian
|
B. Sistem Borongan
Jenis Kegiatan
|
Tarif/Unit
|
Jumlah Produksi/Tahun
|
Jumlah Harga Beli
|
1.
|
|||
2.
|
|||
3.
|
|||
Total Upah Tenaga Produksi
Sistem Borongan:
|
5.9. Biaya Umum Usaha/Pabrik
Sebagai komponen biaya modal
kerja yang terakhir, perlu juga diren-canakan biaya-biaya penunjang (sarana dan
prasarana), misalnya seba-gai berikut:
Jenis
Biaya Umum Usaha/Pabrik
|
Jumlah
Biaya/Tahun
|
1.
Pemeliharaan mesin dan peralatan
|
|
2.
Suku cadang, bahan bakar, oli, dsb.
|
|
3.
Rekening listrik, air, telepon.
|
|
4.
Pemeliharaan bangunan
|
|
Total Biaya Umum Usaha/Pabrik per tahun:
|
6. ASPEK KEUANGAN
6.1. Strategi
Sumber Pendanaan Usaha
Salah
satu komponen yang mendukung pembangunan nasional ada-ah tersedianya lembaga
intermediasi yang mempunyai fungsi meng-impun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya. Lembaga inter-ediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :
a.
Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan
b.
Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada
Undang-Undang Koperasi
c.
Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur
undang-undang
Lembaga
keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia diatur
dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000
tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan
Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994
tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala
Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999.
Sumber
pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Kope-asi (PUKK) berasal dari
penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi
(PUKK) tahun-tahun sebe-umnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam
merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat mela-ui
kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta ling-ungan masyarakat
sekitarnya.
Pelaksanaan
Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan dilaksanakan
di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya
pertumbuhan ekonomi rak-yat, melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana
anggota masya-rakat golongan pengusaha kecil dan koperasi diberi kesempatan
untuk melakukan perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal
kerja / pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN.
6.2. Proyeksi
Keuangan
Aspek finansial dari proposal
bisnis harus dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana
eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 perfoema laporan
keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash
flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan
kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:
A. Sumber Pendanaan
Uraian
|
Persentase (%)
|
Jumlah
|
|
(a)
|
(b)
|
(c = a + b)
|
|
1. Modal Sendiri
|
|||
2. Pinjaman
|
|||
Jumlah (1+2)
|
B.
Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi
Uraian
|
Banyaknya
|
Harga/Unit
|
Jumlah
|
(1)
|
(2)
|
(3 = 1 x 2)
|
|
a. Tanah
|
|||
b. Bangunan
|
|||
c. Mesin/Peralatan
|
|||
d. Peralatan Kantor
|
|||
e. Alat angkut
|
|||
f. Infrastruktur
|
|||
g. Biaya pra operasi
|
|||
Jumlah
|
C. Kebutuhan Pembiayaan/Modal
Kerja
Uraian
|
Banyaknya
|
Harga/Unit
|
Jumlah
|
(1)
|
(2)
|
(3 = 1 x 2)
|
|
a. Bahan Baku
|
|||
b. Persediaan Bahan
|
|||
c. Produk dalam proses
|
|||
d. Piutang
|
|||
e. Uang Kas
|
|||
Jumlah
|
D. Analisa Biaya Tetap
Uraian
|
Banyaknya
|
Harga/Unit
|
Jumlah
|
(1)
|
(3)
|
(3 = 1 x 2)
|
|
a. Gaji
|
|||
b. Penyusutan
|
|||
c. Bunga Pinjaman
|
|||
d. Biaya Pemasaran
|
|||
e. Biaya Lainnya
|
|||
Jumlah
|
E.
Analisa Biaya Tidak Tetap
Uraian
|
Banyaknya
|
Harga/Unit
|
Jumlah
|
(1)
|
(2)
|
(3 = 1 x 2)
|
|
a. Upah
|
|||
b. Biaya Bahan
|
|||
Jumlah
|
F.
Proyeksi Aliran Kas Usaha
Uraian
|
Tahun
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
a. Sumber dana (in flow)
|
|||||
b. Penggunaan dana (out flow)
|
|||||
c. Arus kas bersih (net flow = a – b)
|
|||||
d. Keadaan kas awal
|
|||||
e. Keadaan kas akhir (c + d)
|
6.3. Analisa
Kelayakan Usaha
Analisis
investasi digunakan untuk mengukur nilai uang atau tingkat pengembalian dari
investasi yang ditanamkan dalam suatu usaha pada masa yang akan datang. Hal ini
sangat penting dilakukan sebelum implementasi investasi yang sering
mempertaruhkan dana yang sangat besar. Dengan melakukan berbagai macam simulasi
tersebut, akan diketahui besarnya faktor-faktor resiko yang akan dihadapi, dan
yang mempengaruhi layak atau tidaknya suatu rencana investasi. Beberapa metode
analisa yang dapat dipergunakan adalah :
A. Metode Non-Discounted Cash Flow
Non-Discounted Cash
Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat
kekuatan pengembalian modal tanpa mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang (time value of money). Metode yang
dipergunakan adalah Pay Back Period (PBP) Method, dengan formula umum sbb:
Total Investasi
Pay
Back Period = --------------------------------------- x 1 tahun
Net Income + Depreciation
Metode PBP merupakan alat ukur yang sangat sederhana, mudah dimengerti dan
berfungsi sebagai tahapan paling awal bagi penilaian suatu investasi. Model ini
umum digunakan untuk pemilihan alter-natif-alternatif usaha yang mempunyai
resiko tinggi, karena modal yang telah ditanamkan harus segera dapat diterima
kembali secepat mungkin. Kelemahan utama dari metode PBP ini adalah:
·
Tidak dapat
menganalisa penghasilan usaha setelah modal kembali.
·
Tidak mempertimbangkan
nilai waktu uang
B. Metode Discounted Cash Flow
Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat
nilai waktu uang (time value of money)
dalam menghitung tingkat pengembalian modal pada masa yang akan datang.
1.
Net Present Value
(NPV)
NPV didefinisikan sebagai selisih antara investasi sekarang dengan nilai
sekarang (present value) dari
proyeksi hasil-hasil bersih masa datang yang diharapkan. Dengan demikian, NPV
dapat dirumuskan:
NPV =
PV of Benefit – PV of Capital Cost atau karena PV = (C / (1+i)n),
maka:
|
|
NPV
= ----------- -----------
(1 + i)n (1 + i)n
di mana: i = bunga
tiap periode
N = periode (tahun, bulan)
-
C = modal
(capital)
C = hasil
bersih (proceed)
Kriteria yang
dipergunakan dalam penilaian NPV adalah sbb:
1). Jika NPV = 0 (nol), maka hasil investasi (return) usaha akan sama
dengan tingkat bunga yang dipakai dalam analisis, atau dengan kata lain usaha
tidak untung maupun rugi (impas).
2). Jika NPV = – (negatif), maka investasi tersebut rugi atau hasilnya
(return) di bawah tingkat bunga yang dipakai.
3). Jika NPV = + (positif), maka investasi tersebut mengun-tungkan
atau hasilnya (return) melebihi tingkat bunga yang dipakai.
Kelemahan utama dari metode NPV ini adalah bahwa ia tidak menganalisis
pemilihan alternatif usaha-usaha dengan jumlah investasi yang berbeda.
2.
Profitability Index (PI)
Metode analisa
PI sangat mirip dengan analisa NPV, karena kedu-anya menggunakan komponen
perhitungan nilai-nilai sekarang (present
value). Perbedaannya adalah bahwa satuan yang dipakai dalam NPV adalah
nilai uang, sedangkan dalam PI adalah indeks. Rumus perhitungan PI adalah
sebagai berikut:
PV of Benefit
Profitability
Index = ---------------------------
PV of Capital
Cost
Kriteria
penilaian investasi dengan menggunakan PI juga mirip dengan NPV, yaitu sebagai
berikut:
-Jika PI > 1,
maka investasi dikatakan layak
-Jika PI < 1,
maka investasi dikatakan tidak layak
-Jika PI = 1,
maka investasi dikatakan BEP
3.
Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return
didefinisikan sebagai besarnya suku bunga yang menyamakan nilai sekarang (present value) dari investasi de-ngan
hasil-hasil bersih yang diharapkan selama usaha berjalan. Patokan yang dipakai
sebagai acuan baik tidaknya IRR biasanya adalah suku bunga pinjaman bank yang
sedang berlaku, atau suku bunga deposito jika usaha tersebut dibiayai sendiri.
|
|
|
IRR = i1 + (i2 – i1)
x ----------------------- x 100%
(NPV1
– NPV2)
di mana: NPV1
harus di atas 0 (NPV1 > 0)
NPV2
harus di bawah 0 (NPV2 < 0)
6.4. Analisa Keuntungan
Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (pene-tapan
keuntungan) dengan menyesuaikan atau set-up harga dan volu-me penjualan yang
dapat diserap oleh pasar dengan mempertimbang-kan kebijaksanaan dari pesaing.
Analisa keuntungan ini harus selalu dilakukan dalam atau dengan acuan periode
tertentu.
1.
Break Even Point (BEP)
Analisa BEP
atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode yang mempelajari
hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume penjualan/produksi. Analisa yang
juga dikenal dengan isti-lah CPV (Cost-Profit-Volume)
ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keuntungan minimal yang harus dicapai,
di mana pada tingkat terse-but perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun
kerugian.
Dalam
analisa BEP, faktor-faktor biaya dibedakan menjadi:
- Biaya semi variabel, yaitu biaya
yang akan ikut berubah jum-lahnya dengan perubahan volume penjualan atau
produksi, namun tidak secara proporsional. Biaya ini sebagian akan dibe-bankan
pada pos biaya tetap, dan sebagian lagi akan dibeban-kan pada pos biaya
variabel.
- Biaya variabel, adalah biaya yang akan ikut
berubah secara pro-porsional dengan perubahan volume penjualan atau produksi.
- Biaya tetap, adalah biaya yang tidak akan
ikut berubah dengan perubahan volume penjualan atau produksi.
Analisa
BEP dihitung dengan formula sebagai berikut:
Biaya Tetap
BEP =
--------------------------------------------- x 100%
Hasil Penjualan – Biaya Variabel
atau dapat juga dituliskan sebagai:
Biaya Tetap
|
|
Biaya Variabel
1
– -----------------------
Hasil Penjualan
2.
Kontribusi Margin
Kontribusi
margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel. Tujuan
utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah analisa penentuan keuntungan
maksimum atau kerugian mini-mum. Yang pertama perlu diketahui adalah rasio
kontribusi margin, yaitu rasio antara biaya variabel dengan hasil penjualan.
Lebih jelasnya, dapat dilihat dari rumusan berikut:
|
|
Rasio
kontribusi margin = 1
– ------------------------
Hasil Penjualan
Dengan demikian, rumusan untuk menetapkan penjualan
minimal dari keuntungan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
Biaya Tetap + Laba
|
|
Biaya Variabel
1 –
-------------------------
Hasil Penjualan
Pada saat menyajikan rencana usaha kepada para
investor maupun para kreditor, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh
perusahaan/pengusaha adalah sebagai berikut :
- Usahakan rencana bisnis yang disusun tidak terlalu tebal tetapi lengkap, artinya mencakup berbagai informasi yang dibutuhkan oleh evaluator baik dari piahk investor maupun kreditor untuk melakukan pengambilan keputusan. Uraian lebih rinci sebaiknya dibuat dalam bentuk lampiran. Kuratko dan Hodgetts (2004) menyarankan agar tebal rencana bisnis tidak lebih dari 50 halaman.
- Penampilan rencana bisnis harus dibuat menarik karena investor dan kreditor akan memperoleh kesan pertama terhadap perusahaan yang sedang mencari pendanaan dari penampilan rencana bisnis yang diajukan kepada mereka.
- Sampul depan rencana bisnis harus memuat nama perusahaan, alamat, nomor telpon perusahaan, dan bulan serta tahun rencana bisnis dikeluarkan. Hal tersebut untuk memudahkan calon investor atau kreditor melakukan komunikasi dengan perusahaan atau pada saat mereka memberikan jawaban balasan terhadap rencana bisnis yang disampaikan perusahaan. Pada bagian dalam dari sampul, harus dituliskan jumlah salinan/copy bisnis yang diedarkan. Hal ini akan memberi kesan kepada calon investor maupun kreditor bahwa mereka adalah pihak yang diprioritaskan oleh perusahaan dalam memperoleh penawaran rencana bisnis.
- Rencana bisnis yang baik harus mencantumkan ringkasan eksekutif (executive summary) yang dapat disampaikan dalam 2-3 halaman yang memuat penjelasan mengenai keadaan usaha saat ini. Ringkasan tersebut dapat berisi produk dan jasa yang dihasilkan, manfaat produk bagi pelanggan, ramalan keuangan, tujuan perusahaan dalam jangka panjang (lebih dari lima tahun), jumlah dana yang dibutuhkan, serta manfaat yang akan diterima oleh investor.
- Penyusunan rencana bisnis harus diorganisasikan dengan baik.
Rencana usaha yang baik akan mencantumkan risiko utama dari suatu bisnis
yang akan dijalankan.
ssumber:http://www.academia.edu/5374902/FORMAT_BUSINESS_PLAN_FORMAT_RENCANA_USAHA_FORMAT_PROPOSAL_TERTULIS
ssumber:http://www.academia.edu/5374902/FORMAT_BUSINESS_PLAN_FORMAT_RENCANA_USAHA_FORMAT_PROPOSAL_TERTULIS